Alur Cerita Lengkap God of War (Final Task) - Fantastical HQ

Senin, 04 Juni 2018

Alur Cerita Lengkap God of War (Final Task)

 https://fantasticalhq.blogspot.com/2018/06/alur-cerita-lengkap-god-of-war-final-task.html

PERINGATAN! Artikel berikut ini berisi banyak SPOILER.

10 tahun penebusan dosa telah berakhir, tampaknya Kratos justru merasa dewa telah meninggalkannya. Kratos kini berdiri diatas tebing tertinggi di Yunani diatas lautan Aegean (Aegean Sea), lalu dengan penuh penyesalan dia menerjunkan dirinya berharap penderitaannya segera berakhir. Meski tidak selalu semudah itu seorang Pejuang Dewa akan menemui ajalnya begitu saja, maka inilah cerita 3 minggu sebelumnya ketika Kratos menjalankan tugas terakhirnya dalam penebusan dosa. Waktu berlalu dengan cepat beberapa periode setelah peristiwa di God of War : Chains of Olympus.



3 Minggu Sebelumnya

Ketika Kratos mengadakan perjalanannya menuju kota Athena menggunakan kapal, pasukan Undead dalam jumlah besar menyerang kapal tersebut disusul dengan Hydra yang menjadi masalah utama dalam serangan ini. Tampaknya tugas terakhir Kratos sudah dimulai bahkan sebelum dewi Athena memberi peringatan kepadanya. Pasukan ini datang atas perintah dewa Ares yang saat ini sedang meluncurkan serangan besar-besaran di kota Athena. Serangan ini menyebar hingga mencapai lautan menandakan kapal tersebut telah mendekati pelabuhan kota Athena.

"Pergi... pergi dariku! Aku tahu siapa kau, Spartan! Aku tahu apa yang sudah kau lakukan. Lebih baik aku mati daripada diselamatkan olehmu." - Prisoner of Ship

Kratos melakukan pertarungan di segala tempat dengan menyusuri seluruh kapal hingga bertemu beberapa awak kapal, salah satunya seorang tahanan kapal (Prisoner of Ship) yang menghujat Kratos akan perbuatannya di Athena. Citra seorang Sparta di kota ini sudah tercemar karena perbuatan mereka di masa lalu. Di lain tempat ada banyak penumpang kapal yang lari terbirit-birit diserang oleh segerombolan Harpies, namun ada juga yang ingin melakukan perlawanan meski orang-orang tanpa persenjataan ini bukanlah tandingannya pasukan Undead dan Harpies, sementara ada juga yang terkunci dalam ruangannya lalu menjadi makanan empuk bagi para Undead.

Kratos vs Hydra




Ditengah-tengah pertempuran, Kratos mendapat pesan dari dewa Poseidon Sang Dewa Laut untuk membunuh Hydra dikarenakan monster ini telah meneror lautan Aegean dengan ganasnya sehingga diperlukan pembasmian. Dengan diberkati kekuatan baru berupa badai halilintar bernama Poseidon's Rage, Kratos menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Kratos membunuh monster ini dengan caranya sendiri, sangat berbeda dengan bagaimana Hercules Sang Pahlawan Yunani membunuh mereka. Dari pengalaman yang pernah dialami, menebas kepala hewan ini hanya akan menumbuhkan 2 kepala baru. Pengetahuan ini tampak sudah diketahui dengan sangat baik oleh Kratos. Dia menghentikan pergerakan seluruh kepalanya menggunakan jangkar kapal guna untuk mengincar kepala utama (Hydra King) yang mana ukuran kepalanya paling besar dan paling sulit ditaklukkan namun menjadi titik lemahnya, meski sulit Kratos tetap berhasil membunuhnya dengan menikam kepala utamanya menggunakan tiang kapal yang tajam.

Setelah Hydra mati, serangan berangsur-angsur berakhir. Pasukan Undead akhirnya mulai berhenti bermunculan. Pembunuhan besar-besaran telah terjadi di kapal ini, darah menggenangi permukaan kapal membuat Kratos kembali mengingat masalalunya yang tidak bisa lepas darinya. Apa yang bisa Kratos lakukan selama ini adalah dengan berlayar dari satu pelabuhan ke pelabuhan lainnya demi memenuhi panggilan dan menjalankan penebusan dosa kepada para dewa Olympus. Berapapun banyak Anggur yang dia minum beserta wanita-wanita yang dia tiduri disela-sela harinya tetap saja mimpi buruk yang bersarang dikepalanya tidak akan pernah hilang.



Kratos mengadu kepada satu-satunya dewi yang setia memberi harapan kepada Kratos yaitu Athena Sang Dewi Kebijaksanaan. Setelah 10 tahun kesetiaan Kratos kepada para dewa Olympus ternyata masih belum pernah membuahkan hasil, dia mempertanyakan keraguannya kepada dewi tersebut. Dengan mengirim jiwanya kedalam patung Athena di kapal tersebut, Sang Dewi memberi pesan akan tugas terakhir yang harus Kratos lakukan. Tugas paling menantang diantara tugas-tugas yang pernah dia lakukan menunggu di kota Athena. Ares Sang Dewa Perang melunjurkan serangan besar tanpa sebab yang jelas, namun keputusan dewa satu dengan dewa yang lainnya tidaklah boleh diperdebatkan. Tidak diperbolehkan pula adanya pertempuran antar dewa, itulah yang menjadi landasan/aturan oleh para dewa Olympus. Meski dalam kasus ini, keputusan Ares sangatlah bertentangan dengan Athena tetap saja Sang Dewa Perang tidak melanggar aturan. Hal yang boleh dewa/dewi lainnya lakukan apabila menentang keputusan tersebut adalah dengan mengandalkan pejuangnya (The Champions of the God), dalam hal ini Kratos memang bukanlah pejuang dewi Athena dan dia justru mantan pejuang dewa Ares (NB : terlihat dari tato merah ditubuhnya), tapi tugas penebusan dosa yang terakhir ini telah diambil oleh Athena sehingga inilah permintaannya sebagai salah satu dari 12 Dewa Olympus yaitu dengan membunuh Ares Sang Dewa Perang itu sendiri. Kratos setuju dengan satu syarat, bahwa para dewa akan membebaskannya dari mimpi buruk kejahatannya di masa lalu, serta memberinya kesempatan untuk penebusan. Meski jawaban Sang Dewi tidak terlalu meyakinkan, namun Kratos tetap menjalankan tugasnya.

"Selesaikan tugas terakhir ini maka dosa masa lalumu akan diampuni." - The Goddess of Athena

Kapal berhenti di salah satu gerbang kota Athena (The Gates of Athens), lalu mulai dari sinilah pertempuran berlangsung. Selain banyak pasukan Undead yang bermunculan dari Underworld, beberapa Minotaur dan Cyclopes berarmor juga dikirim untuk menghancur leburkan kota. Makhluk-makhluk ini sangat kuat membuat para tentara kota Athena hanya bisa lari ketakutan.



Ketika Kratos menyusuri kota Athena yang sudah hancur lebur, dia mendapat pesan dari Aphrodite Sang Dewi Kecantikan. Diantara pasukan Undead, Minotaurs, dan Cyclops, ada satu makhluk yang ternyata berada disini mempimpin pasukan Gorgon yaitu Medusa, salah satu dari 3 Ratu Gorgons disamping Stheno dan Euryale. Berdasarkan mitologi Yunani, Medusa seharusnya sudah mati ditangan Perseus Sang Pahlawan Yunani di masanya, sehingga ada kemungkinan bahwa Ares membangkitkan Medusa dari Underworld agar memimpin pasukan Gorgon-nya untuk menyerang kota Athena, dendam yang terpendam dalam hati Medusa terhadap Sang Dewi juga yang membuatnya mengikuti Ares. Ini juga terbukti dari sebagian besar pasukan yang dikirim Ares selalu berhubungan dengan Underworld. Disini Aphodite bertindak sebagai salah satu dewi yang menentang keputusan Ares dalam penyerangan kota Athena, dia memberi apresiasi akan kemajuan Kratos dengan menawarkan kekuatan apabila berhasil membunuh Medusa dan membawakan kepalanya padanya.

Disepanjang jalan kota Athena (The Road of Athens), tiba-tiba Kratos dikejutkan oleh sosok wanita dalam bentuk semacam hologram. Dia adalah Oracle of Athens, seseorang yang ingin membantu bagaimana cara membunuh seorang dewa apabila Kratos mau bertemu dengannya di kuil sebelah timur. Dengan pikirannya yang masih bingung nampaknya dia paham dengan apa yang harus dilakukan selanjutnya.

"Jangan takut, Kratos. Saya adalah Oracle of Athens, aku disini untuk membantumu mengalahkan Ares. Temuilah di kuilku ke arah timur, dan Aku akan tunjukan kepadamu bagaimana cara membunuh seorang dewa." - Oracle of Athens

Setelah memasuki pusat kota, terlihatlah Ares Sang Dewa Perang sedang mengamuk menggunakan ukuran dan kekuatan dewa, banyak pasukan tentara Athena berusaha menyerangnya meski tidak menghasilkan efek apapun bagi Sang Dewa. Kali ini Kratos belum akan menyerangnya karena kekuatannya sekarang belum mampu untuk melawannya, dia lebih memilih pergi kearah timur menuju kuil Oracle seperti yang sebelumnya sarankan. Sesampai di alun-alun kota terlihat beberapa Cyclops juga ikut-ikutan mengamuk dan menyerang banyak warga sipil sehingga mereka ramai berhamburan melarikan diri. Pasukan yang lebih kuat dari bangsa Undead juga bermunculan disini, mereka adalah bangsa Wraiths. Bangsa ini tidak memihak siapapun, melainkan hanya menyerang siapapun yang hidup disekitar mereka. Wraiths merupakan arwah-arwah pendendam dari mereka yang tewas ditengah peperangan besar, kemarahan dan keinginan kuat untuk membunuh saat menjelang kematian-lah yang memunculkan arwah jahat ini.



Selain Aphrodite dan Athena sendiri yang menentang penyerangan Ares ini, Zeus selaku raja dewa Olympus yang menjaga eksistensi dunia juga berusaha menghentikan serangan ini dengan memberkati kekuatan tombak petirnya kepada Kratos. Kekuatan ini sangat berguna bagi Kratos untuk menyerang musuh dari jarak yang jauh.

Dengan banyak kekuatan yang dia dapatkan dari para dewa, sekarang Kratos menjadi lebih kuat dan lebih mudah dalam menghadapi rintangan didepannya. Hingga sampai didepan kuil Sang Oracle (The Temple of the Oracle), ada kejadian yang tidak terduga yaitu Sang Oracle Athena itu diserang oleh beberapa Harpies lalu membawanya pergi. Hal ini membuat Kratos harus segera mengejar dan menyelamatkan nyawanya kemanapun makhluk itu membawanya.



Disamping itu, Kratos disambut dengan seorang kakek penggali kubur yang misterius (The Grave Digger), dia berbicara dengan arah pembicaraan yang misterius pula. Namun ada satu hal yang membuat Sang Sparta itu tercengang yaitu kakek itu menggali kuburan khusus untuk Kratos sendiri. Meski dia tidak peduli dengan apa yang kakek itu katakan, tapi pesan terakhir kakek itu adalah bahwa semuanya akan terungkap pada waktunya dan ketika semua itu terasa menghilang, dia akan ada disana untuk membantu. Setelah kakek itu selesai berbicara, dia melanjutkan kesibukannya dengan menggali kuburan lebih dalam. Sedangkan Kratos kembali mengejar Oracle walaupun dia masih penasaran dengan identitas asli kakek tersebut.

Dari kejauhan terlihat para Harpies membawa Sang Oracle yang merenta-renta meminta tolong. Beberapa Harpies menghalau dan menyerang Kratos, meski pada akhirnya mereka seolah hanya meminta untuk dibunuh oleh Sang Sparta. Para Harpies yang lainnya terus membawanya menjauhi Kratos lalu ketika sampai ditengah-tengah taman kuil tersebut mereka menjatuhkan Sang Oracle dari ketinggian, tapi beruntunglah Sang Oracle tersebut karena berhasil berpegangan sebuah tali sehingga memberikan Kratos sedikit kesempatan waktu untuk meraih secepatnya.



Setelah berhasil menolongnya tepat pada waktunya, Oracle of Athens akan menepati janjinya kepada Kratos. Walaupun kata Sang Oracle, sebenarnya Kratos sudah terlambat atau mungkin sangat terlambat untuk menyelamatkan kota Athena setelah kota ini sekarang sudah hancur berantakan. Sebelum Oracle memberikan petunjuknya tentang cara membunuh dewa, dia ingin membaca pikiran Kratos mengenai alasan keterlambatan Sang Utusan Athena dalam menjalankan tugasnya. Bukannya memikirkan strategi dalam penyelamatan kota Athena melainkan memikirkan hal yang mengejutkan, apa yang selama ini Kratos pikirkan adalah masalalu yang tragis. Masalalu semenjak dia menjadi seorang Kapten dari pasukan Sparta yang berjumlah 50 tentara hingga meningkat menjadi ribuan dalam waktu singkat. Semakin lama Kratos memimpin pasukannya semakin cepatlah dia diangkat menjadi Jendral Sparta, hingga menjadi seseorang yang sangat ditakuti oleh baik dari kalangan lawan ataupun kawan. Semua orang takut padanya kecuali satu yaitu istrinya yang berani menghadapi amarah gilanya. Keinginan Sang Sparta untuk membawa kejayaan Sparta bersama ego kuatnya yang tak mengenal batas, justru memakan dirinya sendiri. Seketika itu terkejutlah Oracle tersebut lalu memberhentikan penerawangan masalalunya dan sempat meragukan keputusan Sang Dewi. Tapi Oracle akhirnya berhenti meragukannya kemudian menjelaskan tentang petunjuknya kepada Kratos, yaitu Pandora Box, satu-satunya barang yang dapat membantunya mengalahkan seorang dewa. Barang ini sengaja disembunyikan oleh para dewa di padang pasir jauh sebelah timur kota Athena. Hanya itulah yang bisa Oracle tunjukan, selebihnya Kratos akan mendapatkan petunjuknya disana.



Desert of the Lost Soul, itulah nama gurun yang dituju Kratos sekarang. Tepat setelah akan memasuki area gurun, patung Athena menyambutnya dengan beberapa petunjuk. Kratos mempertanyakan kebenaran akan petunjuk mengenai Pandora Box lalu Athena mengatakan kebenarannya seperti Sang Oracle katakan. Salah satu hal yang penting disini adalah jalur aman yang dapat Kratos lewati yaitu dengan mengikuti suara merdu Siren. Ada tiga Siren yang harus ditemui dan dihancurkan agar dapat membuka kuncinya menuju Titan Cronos, satu-satunya Titan yang masih hidup dipermukaan bumi (Upperworld) sementara Titan lainnya yang juga masih hidup berada dalam Pits of Tartarus termasuk Titan Atlas yang diberi hukuman untuk menyangga Pillar of the World juga bagian dari dunia bawah (Underworld). Titan Cronos adalah ayah kandung dari 6 dewa Olympus bersaudara (Zeus, Poseidon, Hades, Hera, Hestia, Demeter) yang memiliki reputasi yang sangat buruk salah-satunya yaitu memimpin para Titan penentang Olympus di Perang Titan (Titanomachy). Pemimpin para Titan ini diberi hukuman dengan dirantainya Temple of Pandora di punggungnya yang berisi barang pusaka yang sangat mematikan bernama Pandora Box kemudian Zeus melepaskannya berkeliaran dipadang pasir yang mengoyak tubuhnya tanpa henti. Itulah informasi yang diberikan oleh Dewi Athena kepada Kratos sebelum dimulainya perjalanan dari Sang Pejuang Dewa.

Inilah akhir cerita dari God of War (Final Task)

1 komentar:

  1. Selamat siang kak..maaf menganggu..🙏🙏

    Saya selaku pemilik akun Heilen
    Sedang mengembangkan blog baru saya dengan nama Heilen071
    blog ini memiliki artikel tentang
    game dan software..
    Mungkin kakak bisa dukung blog baru saya ini dengan melihat dan memberi masukan kepada saya di blog saya ini :

    https://heilen071.blogspot.com/?m=1

    Sekian pesan dari saya..maaf menggangu waktu nya..dan terima kasih atas dukungan nya. 🙏🙏

    BalasHapus

Terima kasih atas kunjungannya. Silahkan, Beri komentar tentang artikel ini, dan beri request alur cerita serial game lainnya