Alur Cerita Lengkap God of War : Comics Issue 3 - Fantastical HQ

Minggu, 20 Januari 2019

Alur Cerita Lengkap God of War : Comics Issue 3

Sembari mengingat perjuangannya dulu mencari Ambrosia demi menyelamatkan putri tercintanya, Kratos melanjutkan perjuangan untuk kedua kalinya dalam pencarian ini untuk keselamatan dirinya dari ancaman Ares. Setelah berhasil membunuh Laba-laba Raksasa beserta sarangnya yang menguasai daerah tersebut, Kratos didatangi oleh pengawas setianya yaitu Dewi Athena. Kedatanganya kali ini tidak membuatnya terkejut sama sekali, bahkan Kratos sendiri telah merasa bahwa Athena pasti akan datang untuk menghentikannya, walaupun sebenarnya apa yang dilakukan Sang Dewi adalah demi keselamatan Kratos. Athena mengingatkan bahwa jalan yang dia lewati sekarang jauh lebih berbahaya dibanding dulu. Peringatan-peringatan yang membosankan itu sudah tidak berlaku bagi seorang manusia (mortal) yang telah diangkat menjadi seorang Dewa Perang (God of War), karena itulah Kratos mengabaikan peringatan tersebut.

ISSUE 3


https://fantasticalhq.blogspot.com/2019/01/alur-cerita-lengkap-god-of-war-comics-issue-3.html


MASA LALU KRATOS - LANJUTAN ISSUE 2

Pertarungan melawan takdir dewa laut tengah dihadapi pasukan Sparta. Kratos sekarang mulai memahami bahwa putrinya memang sudah ditakdirkan untuk mati oleh Sang Dewa, akan tetapi Kratos tidak ingin pasrah begitu saja dengan sebuah takdir. Dengan penuh optimis, Kratos mengajak para Spartan yang masih bertahan hidup untuk mengikutinya. Sayangnya Kratos justru harus berhadapan dengan sesuatu yang sama mengerikan, yaitu Ular Laut Raksasa (Sea Serpent) yang secara mematikan muncul dari kegelapan dasar laut.

Kemunculan Sea Serpent dari kegelapan bawah laut

Sea Serpent VS Pasukan Sparta

Pasukan Sparta menemukan jalur menuju daratan

Pertarungan lagi-lagi tidak bisa dihindari, meski pada akhirnya kedatangan ular tersebut malah memberi jalan menuju keselamatan. Kratos menyadari bahwa ular tersebut datang dari suatu tempat yang kering, lalu benarlah dugaannya saat berhasil menemukan daratan kering seperti gua dibawah laut.

Saat ini pasukan Sparta yang berhasil bertahan hidup mulai menipis, tenaga yang tersisa-pun akhirnya juga terkuras habis, sementara Kapten Nikos yang harus memimpin perjalanan justru cidera semakin parah dan butuh pengobatan tingkat lanjut. Salah seorang Spartan bernama Pallas yang juga bertugas sebagai tabib telah memberitahu Kratos bahwa seluruh pasukan membutuhkan waktu untuk beristirahat lebih lama. Hal ini membuat terjadinya sebuah pertentangan dengan Kratos yang saat ini justru masih memiliki tenaga untuk melanjutkan perjalanan sendirian, toh waktu akan terus berjalan dan Kratos tak akan mungkin membuang-buang waktu lebih lama.

"Tidak ada satupun tabib kita yang mengerti kenapa seluruh wanita hamil di Keros harus berkabung untuk kelahiran bayi-bayinya yang prematur. Mereka takut akan kemungkinan tidak lagi bisa hamil. Dan tanpa anak-anak penerus, ras kita akan punah. Hanya Ambrosia-lah yang mampu membuat kita bertahan" - Pothia the Kerosian Warrior

Ketika perdebatan terus berlangsung, ada seseorang mata-mata yang sedang mengintai pasukan Sparta. Dia adalah seorang wanita dari Suku Keros yang saat ini merencanakan sebuah serangan mendadak, setelah memberitahukan keberadaan Kratos kepada pemimpinnya bernama Pothia. Mereka ternyata memiliki masalah yang sama yaitu membutuhkan ramuan penyembuhan segala penyakit bernama Ambrosia. Pothia yang selaku Pejuang Dewi Artemis telah diikut sertakan dalam sebuah Taruhan para Dewa, dengan didatangkannya kelainan mandul dan kelahiran prematur pada seluruh wanita Suku Keros. Pothia sadar bahwa kekuatan pasukan Sparta saat ini sedang dalam posisi terlemah, dan inilah kesempatan bagi pasukannya untuk menumbangkan pesaingnya dalam perebutan Ambrosia. Walaupun sesepuh-nya bernama Leda telah memperingati akan suatu bahaya jika harus berurusan dengan Spartan, namun karena tidak adanya alternatif lain untuk menyelamatkan ras-nya maka inilah resiko yang harus mereka jalani.

Pasukan Keros VS Pasukan Sparta

Kratos VS Pothia

Dengan membawa nama Artemis Sang Dewi Perburuan yang menguasai kemampuan berburu menggunakan panah, pisau, dan tombak, Pothia memimpin pasukan menuju pertempuran terakhirnya demi sebuah kemenangan. Peperangan yang cukup disayangkan ini akhirnya memutuskan tali persekutuan antara Kerosians dan Spartan. Pertempuran ini tetap tidak seimbang meski para Spartan dalam kondisi lemah, bahkan Kratos sendiri sudah menyuruh Pothia agar menarik seluruh pasukan untuk mundur sehingga kematian yang sia-sia ini tidak perlu terjadi. Namun bagi Pothia kemusnahan ras mereka tidak bisa dielakkan jikalau Ambrosia tidak ditangan mereka, sehingga mereka memilih mati dalam perjuangan.

Alrik VS Danaus

Pada waktu yang sama, peperangan juga terjadi jauh diseberang timur Yunani antara Pejuang Dewa Hades (Alrik) dengan Pejuang Dewa Hermes (Danaus). Keduanya masing-masing memperebutkan Ambrosia untuk kepentingan pribadi mereka. Jika Pangeran Alrik berjuang demi nyawa Sang Ayah yaitu Raja Barbarian, maka Danaus berjuang demi desanya yang kelaparan karena musnahnya sumber makanan termasuk kematian masal hewan-hewan ternak. Peperangan yang lumayan singkat ini dimenangkan sepenuhnya oleh Pasukan Barbarian, bahkan Danaus sendiri belum sempat menggunakan kemampuan spesialnya dalam mengendalikan hewan liar.

Dengan begini, tersisalah 2 pasukan yang nantinya akan berhadapan yaitu Pasukan Sparta yang dipimpin Pejuang Dewa Ares (Kratos) dan Pasukan Barbarian yang dipimpin oleh Pejuang Dewa Hades (Alrik), sementara Helios sendiri sepertinya belum menampakkan gerak-geriknya sedikitpun.

Tidak ada komentar:

Terima kasih atas kunjungannya. Silahkan, Beri komentar tentang artikel ini, dan beri request alur cerita serial game lainnya