Alur Cerita Lengkap God of War : Comics Issue 5 - Fantastical HQ

Minggu, 20 Januari 2019

Alur Cerita Lengkap God of War : Comics Issue 5

Peperangan yang sangat brutal terjadi dalam waktu yang cukup lama, kedua belah pihak bahkan sampai harus saling melempar cacian agar bukan hanya fisik yang terluka tapi juga mental. Dari peperangan ini bisa dilihat bahwa keduanya memiliki kekuatan yang seimbang, akan tetapi hal semacam itu ternyata sudah mulai dirasakan Sang Pangeran Barbarian.

ISSUE 5


https://fantasticalhq.blogspot.com/2019/01/alur-cerita-lengkap-god-of-war-comics-issue-5.html

"Kratos, biasanya aku akan senang hati beradu kekuatan denganmu, tapi nyawa ayahku memudar selama waktu terus berjalan. Jadi aku sudah tidak punya waktu lagi untuk bertempur. Lihatlah Kepala Danaus ini, bahkan disaat dia mati masih memiliki fungsi." - Alrik the Barbarian Prince

Alrik memperlihatkan sebuah kepala Pejuang Dewa Hermes bernama Danaus yang sebelumnya telah dia kalahkan. Dia tidak serta merta menunjukkan kengerian itu hanya untuk menakuti Sang Spartan, tapi untuk tujuan yang lebih mengerikan yaitu dengan menggunakan kekuatan Danaus itu sendiri yang bahkan disaat sudah menjadi mayat ternyata para hewan-hewan liar masih bisa dibuatnya tunduk. Alrik memanfaatkan Danaus dengan sangat baik, dia memanggil pasukan Burung Raksasa (Rocs) yang sebenarnya ditugaskan untuk melindungi Pohon Kehidupan namun ternyata sudah sejak awal Alrik berhasil mengendalikan mereka semua. Pasukan Rocs ini memang sangat kuat, disamping berukuran besar juga mereka menyerang secara berkelompok untuk mencabik-cabik mangsanya. Mereka memusatkan serangannya kepada Kratos, dan disinilah Sang Spartan akhirnya tumbang kemudian Ambrosia yang dibawanya berpindah tangan ke Alrik.

Alrik memerintah beberapa Rocs menggunakan kepala Danaus

Kratos diserang oleh Rocs hingga tumbang

Setelah Alrik berhasil mendapatkan apa yang dia butuhkan, maka dia langsung menarik seluruh pasukannya untuk pulang menggunakan beberapa Rocs, sementara sebagian pasukan Rocs lainnya diperintahkan untuk menyantap sisa-sisa pasukan Sparta termasuk Kratos. Disaat paruh dan cakar raksasa terus mencabik-cabik tubuh dengan darah yang terus berceceran, Kratos dikejutkan oleh penampakan putrinya yang seakan-akan menghantuinya jikalau dia gagal menyelamatkannya. Dari penglihatan inilah Kratos mulai murka, meski disaat-saat Kratos harus menanggung nafas terakhirnya, dia masih mampu mengeluarkan Kemarahan Sang Sparta (Rage of Sparta) hingga membantai seluruh Rocs yang menyerangnya dan berhasil bertahan hidup.

Kratos berhasil memaksa dirinya berdiri untuk bertahan hidup

Apa yang dilakukan Kratos adalah sesuatu yang diluar nalar, bahkan Hades sendiri yang selama ini terus mengawasi peperangan menjadi dibuatnya tidak percaya. Hades sampai merasa bahwa nyawa Kratos seolah lebih banyak dibanding Titan Prometheus yang dalam kisahnya dikutuk untuk menjadi makanan Burung Raksasa untuk selamanya, walaupun begitu nampaknya Hades harus turun tangan untuk kedua kalinya sehingga "Permainan" para Dewa ini bisa dimenangkannya secara mutlak.

Hades menyerang pasukan Sparta yang tersisa

Kratos berusaha membebaskan diri dari cengkraman Tangan Hades

Kali ini, Hades yang tidak hanya menguasai api dari Neraka memilih untuk mengakhiri semuanya dengan kekuatan pengendali jiwanya yang dikeluarkan langsung dari Dunia Bawah (Underworld). Sekarang lengkaplah penderitaan pasukan Sparta yang mana serangan beruntun dari seorang Pejuang Dewa, penjaga Pohon Kehidupan, hingga Sang Dewa itu sendiri yang bersatu menjadi suatu persekutuan tanpa ampun. Pasukan Sparta merasa seluruh pihak telah menjadi musuh untuk menentang mereka meski sebenarnya mendapat penentangan dari seorang Dewa adalah hal yang diluar dugaan, namun sekarang Kratos akhirnya mengerti bahwa siapapun lawannya dia, bahkan seorang Dewa sekalipun tidak akan biarkan mereka mengentikan dirinya. Kekuatan Hades yang terlalu kuat itu membuat para Spartan kualahan. Beberapa orang Sparta menyarankan Kratos untuk berbuat sesuatu atau seluruh pasukan akan ditarik paksa menuju Neraka. Awalnya terjadilah sedikit pertentangan diantara mereka karena Ambrosia sekarang sudah pergi semakin menjauh. Ini adalah pilihan yang sangat beresiko, tapi karena dengan dalih supaya tidak kehilangan jejak Ambrosia yang dibawa Alrik, maka Kratos memutuskan untuk pergi mengejarnya sendirian menggunakan Rocs yang tersisa entah bagaimana caranya. Keputusan Kratos yang bertindak selaku seorang pemimpin adalah sesuatu yang egois dan tampak sewenang-wenang, karena pada akhirnya seluruh pasukan Sparta yang ditinggalnya musnah dilahap oleh ganasnya kekuatan Tangan-tangan Hades (Arms of Hades). Kematian para pasukan Sparta ini kelak akan bangkit kembali menjadi pasukan Undead untuk mengadu kepada Kratos dan menagih janji kesetiaannya sebagai seorang pemimpin.

Kratos meninggalkan pasukannya yang dilahap kekuatan Hades

Pertarungan antara Kratos dan Alrik akhirnya terjadi di tengah derasnya badai yang menggelegar. Perebutan Ambrosia terjadi diangkasa dengan sangat epic, mereka yang memiliki tanggung jawabnya masing-masing tidak akan membiarkan Ambrosia jatuh ketangan yang lain, sampai-sampai karena saking hati-hatinya justru tertebaslah kantung ramuan tersebut dan membuatnya tercecer. Disaat Kratos terkena percikan Ambrosia, dia juga terkena tebasan mematikan Alrik tepat di leher Kratos. Namun dengan keajaiban penyembuhan Ambrosia, Kratos mendapat keberuntungan untuk tersembuhkan luka fatal tersebut dengan sangat cepat. Tahu bahwa tingkat penyembuhan Ambrosia benar-benar diluar nalar, maka kini Kratos semakin yakin bahwa dia harus memenangkan pertarungannya.

Pertarungan sengit Alrik dengan Kratos diatas Rocs

Tidak ada komentar:

Terima kasih atas kunjungannya. Silahkan, Beri komentar tentang artikel ini, dan beri request alur cerita serial game lainnya