Alur Cerita Lengkap God of War : Comics Issue 4 - Fantastical HQ

Minggu, 20 Januari 2019

Alur Cerita Lengkap God of War : Comics Issue 4

Pertempuran yang dihadapi pasukan Sparta memang sangat kejam, karena selain bertemu dengan 2 pasukan dari bangsa yang berbeda, mereka juga harus berhadapan dengan Poseidon Sang Dewa Laut. Padahal pertarungan terakhir dengan Kerosians adalah titik terakhirnya tenaga yang dimiliki para Spartan, namun karena waktu yang semakin menipis membuat mereka harus segera bergerak.

ISSUE 4


https://fantasticalhq.blogspot.com/2019/01/alur-cerita-lengkap-god-of-war-comics-issue-4.html


Akhirnya pasukan Sparta menemukan jalan keluar dari gua menuju padang pasir yang sangat luas. Tidak hanya udara segar yang bisa mereka hirup, tapi juga cerahnya sinar matahari yang menerpa wajah para pasukan. Dari sini kita tahu bahwa hal menyedihkan yang justru ditampakkan oleh seluruh pasukan Sparta adalah wajah lesu dan tubuh lemas, pertanda bahwa mereka seperti sudah tak punya harapan lagi untuk melanjutkan misi. Kalau bukan karena Kratos yang terus mendorong mereka untuk tetap kuat sebagai seorang Sparta, maka mereka akan menyerah ditengah jalan. Belum lagi, suatu bencana yang didatangkan oleh dewa lainnya akan segera datang.

Hades merencanakan suatu bencana disaat pasukan Sparta menderita

Hades menghujani pasukan Sparta dengan Bola Api dari Neraka

Setelah tahu bahwa banyaknya Pejuang-pejuang Dewa yang ikut menjadi taruhan justru mati ditangan Kratos, Hades merasa bahwa dia harus melakukan sesuatu meski apa yang dilakukannya terasa curang. Dengan kekuatan yang sama Maha Dahsyat-nya dengan Poseidon, Hades menumpahkan hujan bola api yang didatangkan langsung dari Neraka kepada Kratos dan pasukannya. Bencana ini adalah hal yang sangat tidak diharapkan oleh Kratos, walaupun secara ajaib setengah pasukan yang tersisa masih bisa bertahan hidup dari amarah Sang Dewa Neraka. Kecuali satu...

"Pemimpin yang bijak adalah yang mementingkan bawahannya sebelum dirinya." - Captain Nikos

Kematian Kapten Nikos memang satu-satunya hal yang cukup disayangkan bagi Kratos. Upacara pemakaman Sang Kapten justru yang membuat Kratos mengerti apa arti seorang pemimpin. Seiring dengan pemandangan bulan yang mendekati purnama, Kratos memilih untuk berhenti mendorong pasukannya. Memberikan waktu untuk beristirahat kepada bawahanya adalah pilihannya, sehingga diwaktu senja nanti perjalanan akan dilanjutkan dengan kekuatan penuh.

Semalaman penuh, Kratos membiarkan pasukannya beristirahat dengan penuh bahagia. Dalam hatinya merasa bahwa ini adalah sebuah penghinaan yang bodoh. Disamping ada sebuah tanggung jawab yang harus Kratos pikul, tapi banyak dari pasukannya yang justru bersantai dan bersenda-gurau untuk bercengkrama tentang wanita. Kesabaran Kratos dalam memperhatikan para pasukannya membuatnya larut dalam lamunan hingga terlelap. Dalam mimpinya, Kratos bertemu dengan Lysandra yang mendatanginya dengan anggun, namun disisi lain Kratos justru mendengar sebuah teriakan yang merubah semuanya menjadi mimpi buruk.

"Kau tidur disaat aku mati?!" - Calliope

Terkejutlah Kratos saat itu juga. Dia dengan penuh sigap menyatakan bahwa dia tidak bisa istirahat lebih lama, perjalannya harus dilanjutkan saat ini juga. Tampaknya mimpi buruk yang menimpanya barusan membuat Kratos tidak ingin menyesali apa yang dilakukannya sekarang, tertidur lelap sementara nyawa putrinya sedang menunggu ajalnya adalah hal yang sangat konyol.

Setelah pasukan mulai bergerak, mereka telah diawasi oleh 2 kubu yang saling berlawanan. Tanpa sepengetahuan para Spartan ternyata Alrik telah merencanakan sesuatu kepada mereka sambil melemparkan sebuah hinaan akan stamina pasukan Sparta yang belum pulih sepenuhnya. Disisi lain, Pejuang Dewa Helios telah datang memacu kudanya dengan kecepatan penuh menuju ke arah Kratos, namun hal yang menjadi tanda tanya adalah dia datang sendirian tanpa sedikitpun pasukan. Dari puncak pegunungan, pasukan Barbarian yang dipimpin Alrik bisa melihatnya dengan jelas bahwa pertempuran antara Pejuang Dewa Hermes dengan pasukan Sparta akan terjadi. Kali ini situasi menjadi semakin tegang meskipun sebenarnya Kratos dan pasukannya belum menyadari akan kedatangan musuh-musuh mereka.

Pasukan Sparta menemukan keberadaan Pohon Kehidupan

Kratos dengan hati-hati mengambil Ambrosia of Asclepius

Lokasi menuju Pohon Kehidupan (Tree of Life) sudah semakin dekat, dan pasukan Sparta akhirnya yang pertama kali memasuki mulut gua, setelah sebelumnya mereka melihat segerombolan Burung Raksasa bernama Rocs di puncak gunung. Kratos yang tidak ingin masuk dalam perangkap, memerintah seluruh pasukan untuk berjaga di luar gua. Kratos berhati-hati memasuki area dalam yang gelap dengan bantuan Api Apollo, karena selain sebagai penerangan, api ini juga bergerak secara hidup memberikan jalan menuju Ambrosia berada.

Dengan penuh siaga, Kratos berjalan menuju pohon tersebut lalu mengambil satu-satunya buah yang tumbuh disitu untuk kemudian diperas dan dimasukkan kedalam kantung minuman. Disaat hati-hatinya dia mengambil sebanyak-banyaknya ramuan penyembuhan tersebut, tiba-tiba seseorang meluncurkan tembakan api yang sangat membakar. Dia adalah Cereyon, seorang Pejuang Dewa Helios yang diberkati kekuatan untuk mengendalikan api (Pyrokinesis) dengan sangat kuat. Meski dia juga termasuk seseorang yang diikut sertakan sebagai taruhan dalam "Permainan" para dewa, namun motif-nya untuk mencari Ambrosia masih tidak diketahui. Ada kemungkinan bahwa dia adalah satu-satunya Pejuang Dewa yang mendapat perintah langsung dari Sang Dewa Matahari untuk menumbangkan Kratos atau seluruh Pejuang Dewa yang ikut serta lalu merebut Ambrosia mereka.

"Kau pikir Dewa Matahari akan membiarkan Pejuangnya terbakar begitu saja?" - Cereyon the Pyrokinetic

Pertarungan satu lawan satu yang sangat sengit ini membuat sebagian area di Pohon Kehidupan menjadi lautan api. Meski Kratos menendang Cereyon agar dirinya terbakar kedalam neraka, namun Helios Sang Dewa Matahari telah memberikan kekuatan supranatural yang sangat menguntungkan Pejuang-Nya, kecuali jika Kratos mendorong Cereyon agar jatuh ke perairan sehingga kekuatannya akan hilang dan Kratos akan mendapat kesempatan untuk membunuhnya. Begitulah taktik Kratos dalam menghadapi lawannya walau dia memiliki kekuatan super sekalipun.

Sekarang, ramuan penyembuh segala penyakit bernama Ambrosia telah ada di tangan Kratos. Dengan begini bersuka-citalah seluruh Spartan karena rumor yang dibicarakan ternyata adalah kenyataan, tapi tidak secepat itu mereka akan bersuka-cita terus menerus. Ini karena ratusan pasukan Barbarian telah menghunuskan senjata mereka tepat sebelum para Spartan pulang ke rumah. Peperangan terakhir ini dalam perebutan Ambrosia-pun mulai pecah. Siapapun yang memenangkan peperangan ini akan mendapatkan hadiah utamanya, yaitu Kesembuhan Orang yang Tercintanya.

Tidak ada komentar:

Terima kasih atas kunjungannya. Silahkan, Beri komentar tentang artikel ini, dan beri request alur cerita serial game lainnya